Setiap jenis latihan, angkat beban atau kardio, punya manfaatnya masing-masing.
Menggabungkan keduanya dalam jadwal latihan bisa memberikan hasil yang lebih optimal untuk kesehatan Anda.
Dilansir dari Rightasrain.uwmedicine.org, Dr. Christopher McMullen, dokter kedokteran olahraga di Harborview Medical Center dan The Sports Medicine Clinic di South Lake Union, menjelaskan perbedaan antara latihan kardio dan angkat beban serta cara mencapai keseimbangan yang pas antara keduanya.
Perbedaan Antara Kardio dan Angkat Beban
Latihan kardio berfokus pada peningkatan adaptasi kardiovaskular yang meningkatkan konsumsi oksigen, sedangkan angkat beban bekerja pada otot dan saraf untuk meningkatkan kekuatan serta kontrol neuromuskular.
Misalnya, berjalan meningkatkan daya tahan tubuh melalui konsumsi oksigen, sementara angkat beban memperkuat otot melalui tekanan.
Pentingnya Kedua Jenis Latihan
Latihan kardio dan angkat beban memiliki peran penting yang berbeda dalam kesehatan dan kebugaran.
Kardio dapat meningkatkan daya tahan, efisiensi penggunaan oksigen, dan fungsi jantung serta pernapasan.
Sementara itu, angkat beban meningkatkan ukuran dan kekuatan otot, koordinasi, serta digunakan untuk pencegahan dan pemulihan cedera.
American College of Sports Medicine (ACSM) merekomendasikan 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu ditambah dua sesi latihan angkat beban dua hari atau lebih per minggu.
Latihan kardio dan angkat beban bermanfaat untuk mengelola, merawat, dan mencegah berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, artritis, kanker, dan depresi.
Pencegahan Cedera
Menggabungkan latihan angkat beban dan kardio juga dapat mengurangi risiko cedera.
Mencampur jenis latihan memberi tubuh istirahat dari gerakan berulang dalam latihan kardio sambil memperkuat otot.
Misalnya, risiko cedera lebih rendah pada seseorang yang berlari empat kali seminggu dengan dua hari angkat beban dibandingkan dengan seseorang yang berlari enam hari tanpa angkat beban.
ACSM menyarankan keseimbangan dua pertiga latihan kardio dan satu pertiga angkat beban.
Hal terpenting adalah memiliki campuran latihan yang bervariasi dan menikmati apa yang dilakukan.
Jika seseorang tidak menyukai angkat beban tetapi menyukai berlari, tetap disarankan untuk berlari sambil menambahkan beberapa sesi angkat beban karena ini akan membuat mereka menjadi pelari yang lebih baik.
Latihan Kardio dan Angkat Beban
Latihan seperti yoga atau pilates adalah contoh angkat beban dengan berat badan, sedangkan bersepeda, berlari, berenang, dan tinju umumnya lebih kardio.
Tujuan latihan kardio adalah merasakan peningkatan pernapasan dan detak jantung, sementara tujuan angkat beban adalah merasakan kelelahan otot.
Membuat Jadwal Latihan
Untuk membuat jadwal latihan, rekomendasi ACSM bisa dijadikan panduan: 150 menit aktivitas intensitas sedang per minggu, ditambah dua sesi angkat beban.
Latihan yang bisa dipilih termasuk berjalan, HIIT, Pilates, barre, tinju, berlari, bersepeda, dan yoga. Pastikan memiliki campuran latihan yang meningkatkan detak jantung dan melatih otot.
Dukungan Hidrasi dengan SuperO2 Sportivo
Selain menggabungkan latihan angkat beban dan kardio, penting juga untuk mendukung hidrasi sebagai bagian dari rencana kebugaran Anda.
Minum air beroksigen tinggi SuperO2 Sportivo bisa jadi pilihan tepat untuk mendukung metabolisme dan detoksifikasi tubuh.
SuperO2 Sportivo diproses dengan Teknologi Oxybooster dari Jerman yang pertama di Indonesia, memastikan hidrasi yang optimal.
SuperO2 Sportivo mengandung oksigen 100 ppm, atau 25 kali lebih banyak kandungan oksigen dibandingkan air minum biasa.
Dengan menggabungkan latihan yang tepat dan dukungan hidrasi dari SuperO2 Sportivo, Anda bisa mulai bergerak menuju hidup yang lebih sehat.
Minum SuperO2 setiap hari, bikin kamu nggak lowbat lagi dan jadi 100% recharge!
