SuperO2 News

Mengenal Perbedaan Trekking dan Hiking serta Manfaatnya bagi Kebugaran Tubuh

by | Jan 13, 2025

Home 9 Berita 9 Mengenal Perbedaan Trekking dan Hiking serta Manfaatnya bagi Kebugaran Tubuh

Sebagai olahraga yang populer di kalangan para pendaki gunung, trekking dan hiking tidak hanya menawarkan berbagai manfaat untuk kebugaran tubuh, namun juga bisa menjadi aktivitas yang rekreatif. Kegiatan menjelajah alam sambil menikmati pemandangan pegunungan atau hutan yang menyegarkan ini tentunya bisa jadi selingan menyenangkan di antara padatnya rutinitas sehari-hari. Kedua olahraga ini merupakan pilihan yang tepat bagi Anda yang sedang mencari aktivitas outdoor untuk melatih kekuatan fisik sekaligus mengurangi kejenuhan. Seringkali dianggap sama, ternyata trekking dan hiking cukup berbeda, lho. Berikut empat perbedaan mendasar keduanya yang wajib Anda kenali, terutama jika Anda masih pemula dalam dunia pendakian. 

Durasi

Perbedaan paling mendasar antara hiking dan trekking adalah durasi pendakiannya. Hiking pada umumnya kurang dari satu hari, yaitu antara 2 hingga 8 jam. Sedangkan trekking dapat berlangsung di mana saja antara beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan. Pendakian satu hari adalah istilah paling umum untuk hiking, pendakian tersebut dapat dilakukan di banyak tempat, seperti cagar alam atau Taman Nasional Grand Canyon di Amerika Serikat. Dengan durasi yang relatif lebih lama, trekking biasanya dilakukan di daerah pegunungan, seperti Gunung Rinjani maupun gunung lainnya.

Persiapan

Perbedaan selanjutnya yang perlu Anda ketahui adalah persiapan pendakiannya. Pada umumnya, hiking tidak memerlukan banyak perencanaan karena rute pendakian sudah ditandai dengan jelas untuk diikuti. Namun, Anda tetap perlu menyiapkan perbekalan berupa makanan dan air yang cukup, meskipun pendakian diperkirakan hanya berlangsung selama beberapa jam saja. Sementara itu, trekking memerlukan perencanaan yang matang karena para trekker diharuskan menandai rute yang ingin mereka ambil atau menandai lokasi yang ingin mereka taklukkan. Jika Anda ingin melakukan trekking, Anda perlu menyiapkan barang-barang untuk segala situasi yang mungkin terjadi, karena trekking tidak dilakukan di jalur yang ditandai. Contohnya, Anda harus menyiapkan pakaian ekstra, jas hujan, trekking pole, obat-obatan, hingga peralatan tidur.

Jalur

Berbeda dengan hiking, trekking dilakukan dengan cara berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya yang umumnya dilakukan di daerah-daerah yang masih minim transportasi, atau jalur yang masih jarang dilalui orang. Hal inilah yang menjadikan hiking pilihan yang tepat bagi para pemula. Perjalanan selama hiking cenderung lebih pendek dan relatif lebih mudah. Jalur hiking pada umumnya bersih karena telah dibuka sebelumnya untuk umum. Sehingga, perjalanan dan navigasi menjadi lebih mudah daripada trekking. Ketika Anda melakukan hiking selama beberapa hari, akan ada banyak tempat pemberhentian untuk beristirahat. 

Jalur hiking biasanya berada di tengah hutan, gunung, perbukitan, ataupun lingkungan alam, yang biasanya sudah ditandai untuk diikuti oleh pejalan kaki. Perjalanan hiking pun relatif lebih santai dan menyajikan pemandangan yang indah. Sementara jalur trekking bisa berubah-ubah selama perjalanan, seperti dari gunung, ke jalan, ke hutan, dan bahkan ke pinggir pantai. Pemandangan yang disajikan saat Anda melakukan trekking pun lebih tersembunyi atau liar. Anda bisa jadi menemukan hidden gem atau pemandangan baru yang indah saat sedang menyusuri jalur trekking.

Intensitas

Perbedaan antara hiking dan trekking juga bisa dilihat dari segi intensitas. Hiking bisa dikatakan sebagai kegiatan rekreasi karena banyak yang menganggapnya sebagai kegiatan untuk mengisi akhir pekan Anda. Intensitas trekking jauh lebih besar daripada hiking karena trekking berlangsung di medan yang berbeda dan dalam jangka waktu yang lama. Kekuatan fisik Anda pun akan lebih diuji jika memilih trekking.

Tingkat kebugaran yang dibutuhkan dalam kedua aktivitas tersebut juga sangat berbeda. Trekking seringkali menuntut latihan fisik yang lebih intens. Namun, pemandangan dan pengalaman yang didapatkan saat melakukan trekking membuat semuanya sepadan dengan tantangan yang harus dihadapi.

Nah, meskipun berbeda secara teknis, hiking dan trekking sama-sama memiliki segudang manfaat, seperti meminimalisir resiko penyakit jantung, meningkatkan kebugaran tubuh dan menurunkan tingkat stress. Hiking maupun trekking, tubuh Anda membutuhkan stamina yang intens dan energi yang optimal. Agar stamina bisa on seharian, pastikan Anda selalu sedia SuperO2 dalam perlengkapan mendaki Anda!

Sumber: Official Instagram SuperO2

SuperO2 merupakan air beroksigen dengan kadar oksigen 100 PPM (parts per million), sehingga mengandung lebih banyak oksigen daripada air minum biasa! Dibuat menggunakan OxyBooster Technology, SuperO2 menjadi air minum beroksigen pertama di Indonesia yang diproses dengan teknologi dari Jerman. 

Buat Anda yang penasaran sensasi recharge 100% dengan SuperO2, Anda bisa langsung klik di sini atau dapatkan di supermarket maupun minimarket terdekat. SuperO2 dijamin bisa membantu hari jadi makin bersemangat dan berenergi, khususnya bagi Anda yang ingin mencoba berbagai aktivitas outdoor. Yuk #SuperkanHarimu dengan SuperO2!

SuperO2 – Postingan Terkait

Pemula Wajib Tahu, Inilah 5 Teknik Dasar Sepak Bola

Pemula Wajib Tahu, Inilah 5 Teknik Dasar Sepak Bola

Menjadi salah satu olahraga yang banyak digemari di seluruh dunia karena keseruannya, sepak bola memiliki peraturan yang cukup kompleks. Bukan hanya tentang lari dan menendang bola sembarangan, ada beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki selain ketahanan fisik dan...