Cedera saat olahraga atau workout bisa dialami siapa saja, baik pemula maupun yang sudah sering melakukannya.
Untuk menghindari hal ini terjadi, SuperO2 melansir dari OnePeloton.com tentang tips pencegahan yang bisa membantu mengurangi risiko cedera.
Menurut para ahli dari Peloton maupun fisioterapis, ada dua jenis cedera olahraga yang ingin dihindari: traumatik dan non-traumatik.
Karen C. Westervelt, PT, PhD, seorang profesor klinis dan direktur program pendidikan kesehatan integratif di University of Vermont mengungkapkan, salah satu penyebab utama cedera olahraga non-traumatik adalah kesalahan dalam latihan, seperti teknik yang buruk, terlalu banyak terlalu cepat, tidak cukup waktu pemulihan, selalu latihan yang sama, dan tidak melakukan cross-training.
Penyebab Umum Cedera Olahraga
Cedera olahraga bisa lebih umum tergantung pada tingkat kebugaran dan pengalaman, serta jenis olahraga yang dilakukan.
Beberapa penyebab umum cedera olahraga meliputi:
- Terlalu Banyak, Terlalu Cepat
Westervelt menjelaskan bahwa pemula sering kali ingin melihat hasil cepat dan mungkin mengharapkan terlalu banyak terlalu cepat selama latihan, yang bisa menyebabkan ketegangan otot.
- Teknik Salah
Cedera lain sering kali terkait dengan pemula yang memiliki teknik yang buruk, seperti pengendara sepeda yang tidak memiliki sadel pada ketinggian yang tepat.
- Penggunaan Berlebihan
Ketika tidak cukup istirahat atau pemulihan, penggunaan berlebihan bisa terjadi.
Elijah Hazzard, PT, DPT, direktur klinis di All Star Physical Therapy Desert Hot Springs menyatakan, penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat dan melakukan rutinitas secara perlahan.
- Ketidakseimbangan Otot
Westervelt menjelaskan bahwa melakukan latihan yang sama berulang kali bisa membuat beberapa otot menjadi sangat kuat sementara yang tidak digunakan sebanyak itu, menyebabkan ketidakseimbangan otot.
- Kurang Pemanasan dan Peregangan
Dr. Charlotte menuturkan, tidak melakukan pemanasan atau peregangan dengan benar bisa meningkatkan risiko penggunaan berlebihan, ketidakseimbangan otot, dan teknik yang buruk.
Tips Mencegah Cedera Selama Latihan
- Pemanasan
Pemanasan itu penting banget, dengan peregangan aktif dan dinamis sesuai latihan yang direncanakan.
- Pendinginan dan Peregangan
Setelah latihan, penting untuk melakukan pendinginan dan peregangan statis.
- Hidrasi
Hazzard menekankan pentingnya minum cukup air untuk mendukung keseimbangan cairan, melumasi sendi, dan memberi bahan bakar pada tubuh.
Pastikan juga memilih air yang memiliki banyak kandungan oksigen seperti SuperO2.
Air murni beroksigen ini bisa menjadi oxygen booster agar tubuh kita menjadi lebih siap dan segar dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Apalagi, SuperO2 Sportivo mengandung oksigen 100 ppm atau 25 kali lebih banyak kandungan zat oksigen dibandingkan air minum biasa.
Kandungan oksigen ekstra dalam SuperO2 Sportivo diproses menggunakan Teknologi Oxybooster dari Jerman yang pertama di Indonesia, sehingga dapat membuat tubuhmu menjadi lebih sehat dan fit.
Air murni beroksigen SuperO2 Sportivo juga membantu mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko cedera otot.
- Periksa Teknikmu
Hazzard menyarankan untuk minta seseorang mengawasi teknikmu atau rekam diri sendiri untuk menilai gerakanmu.
- Ubah Rutinitasmu
Mengubah rutinitas dan tidak mengulang latihan yang sama terus menerus akan memberikan manfaat jangka panjang.
- Dengarkan Tubuhmu
Penting untuk memahami batasan diri sendiri dan tidak memaksakan terlalu keras.
- Tahu Kapan Harus Berhenti
Dr. Charlotte menekankan pentingnya berhenti jika merasa sakit, untuk menghindari cedera jangka panjang.
Meskipun tidak mungkin sepenuhnya mencegah cedera, mengikuti beberapa tips di atas bisa membantu.
Dengan memahami batasan tubuh, melakukan pemanasan dan pendinginan dengan baik, serta memeriksa teknik, risiko cedera dapat diminimalkan.